resume ke-2
malam ini kuliah online barsama Om Jay pematerinya adalah Ibu Noralia PurwaYunita, M.Pd. penulis juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu tim admin di website guru penggerak, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI).
Penulis ini awalnya merasa ada beberapa kendala dalam menyelesaikan karya-karyanya. Kendala ini diantaranya di masa Pandemi seperti sekarang, bapak ibu juga merasakan bagaimana kita lebih disibukkan dengan segala jenis kegiatan pembelajaran, karena ibu cantik ini merasa daring jauh lebih banyak persiapan daripada tatap muka.Malas dan jenuh menjadi masalah kedua, dan hingga sekarang pun masih menghinggapi.
Untuk mensiasati kendala tersebut adalah jika baterai semangat sudah penuh, langsung tancap gas untuk kembali berkarya. Tetapi jangan biarkan keadaan ini berlarut2, cukup 1-2 hari untuk bersantai, lalu kembali on berkarya
Krisis ide menjadi pihak ketiga Ibu yang banyak prestsi ini. Jika sudah seperti itu beliau terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide.Contoh nya, ketika kita nonton film, mungkin ada sesuatu yang kita rasakan setelah menonton acara tersebut, ini dapat dijadikan bahan tulisan.Kita rekreasi, juga bisa dijadikan bahan tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut dan lain-lain.
Ini beberapa contoh tulisan Ibu Noralia ketika menerapkan jurus pak Akbar Zainuddin https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/eksotika-pantai-bandengan-jepara.html.
tulisan ketika jalan-jalan https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/memahami-dunia-anak-lewat-tontonan.html ketika menontoin Tv https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/menjadi-orang-tua-kedua.html.
Intinya, apapun yang kita rasakan dan hubungi, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena itu Ibu bijak ini yakin, tidak ada yang tidak bisa menulis, karena menulis baginya sama dengan berbicara. Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan.
Lalu berikutnya masalah perbendaharaan diksi. Jika Ibu energik ini sudah mentok kosa kata, biasanya saya baca artikel orang lain, atau membaca novel. Karya apapun saya baca karena banyak membaca, akan memperkaya diksi kita.Lalu yang terakhir, biasanya kita takut menulis karena takut salah. Ini yang dialaminya ketika di awal bergabung di grup menulis dengan om Jay, tetapi om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai.Jika sudah,baca berulang lalu lakukan editing sesuai kaidah. Jika dari awal kita sudah memikirkan EYD dan yang lain, maka tidak akan terwujud tulisan
Untuk kiat menulisnya adalah, NIAT, PAKSA, MAU.Niat untuk mau menulis harus ada, harus dipaksa juga karena jika niat ada tetapi tidak ada kemauan kuat alias pemaksaan, maka kata MAU akan terwujud. Untuk menggali ide dalam menulis tentu harus banyak membaca.
d akhir sesi ada tanya jawab. Tanya jawab yang menggeliti adalah dari Sudomo dari SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Pertanyaannya adalah sebagai berikut:
1. Sebelum naskah naik terlebih dahulu. Mohon berbagi pengalaman melakukan swasunting dan jasa editor.
2. Berapa lama rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menulis hingga buku siap cetak?
3. Kira-kira tantangan apa yang harus Ibu taklukkan agar terus bisa menulis dan menerbitkan buku
4. Mohon berbagi cerita pengalaman menerbitkan buku di penerbit besar
5. Dari semua buku karya Ibu, mana yang menurut Ibu paling seru saat menulisnya
6. Mohon berkenan berbagi tips membuat outline buku
pertanyaan ini dijawab dengan apik oleh sang pemateri, jawabannya yaitu:
1. Untuk swasunting, menurut saya proses yang lebih lama dibandingkan menulis, karena selain pengeditan EYD, menghubungkan antar kalimat agar pas, membuat kalimat agar renyah dibaca memang tidak mudah.kiat saya dibaca secara berulang-ulang, atau minta tolong dibaca rekan guru lain atau rekan dengan profesi lain. Nantinya pasti ada banyak kekurangan yang ditemukan.
2. Rata2 1 bulan pak, buku sudah siap masuk penerbit. Jangan lama2, nanti bosen malah
3. Menaklukkan rasa malas dan jenuh itu masalah utama
4. Kalau ini panjang ceritanya, nanti bisa japri saja pak.
5. Buku dengan prof Eko, karena 1minggu wajib selesai semua bab yang ada di outline
6. Garis besar buku terdiri dari 5W + 1H, atau bisa juga 2W + 1H. Apa, mengapa dan bagaimana. Semuanya menjawab pertanyaan ini.untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di buku JURUS JITU MENULIS DAN BERPRESTASI ya pak
Menurut pemteri ini yang terpenting dari buku adalah outline. Tuliskan dulu outline nya. Garis besar menjawab pertanyaan apa yaitu apa, mengapa mengapa mengapa bisa berarti, manfaat, tujuan dan bagaimana yaitu bagaimana bisa berarti aplikasi, bagaimana cara / model / metode dan lain sebagainya.
Jika kita sudah punya garis besar, kecuali tulisan tidak keluar dari garis besar itu.What dan why untuk bab awal (pembuka).Bagaimana untuk bab isi, tangan diberikan contoh penerapan untuk bab terakhir (penutup)
Mantap ilmu dan tulusannya Bu..👍👍
ReplyDeleteterimaksih bu
ReplyDelete