Followers

Sunday, April 26, 2020

Tantangan VCT Batch 6

Merasa lemahnya dalam IT, hati saya selalu ada keinginan untuk terus mempelajarinya, walau pun dengan tertih-tatih terus berusaha berjalan demi bisa melayani peserta didik dalam pembelajaran.
Ketika Pak Eri Teguh guru SMPN 1 Ciasem mengajak untuk ikut program Virtual Coordinator Training ( VCT) Batch 6 yang diselenggarakan oleh SEAMOLEC,  tanpa ragu saya menerimanya.dan menyebarluaskannya kembali ke MGMP IPA SMP Kabupaten Subang dan WA grup yang lainnya, dengan harapan ada yang mau ikut kegiatan yang sangat bagus ini.

VCT adalah pelatihan mengelola training online, dengan materi sebagai berikut :
1. Teknik rekutmen peserta online (flyer dan form digital)
2. menulis narasi promosi kegiatanyang menarik
3.mengkreasi room video conference dan mengelola webex
4. teknik menjadi narasumber/presenter, host, dan moderator video conference (vicon)
5.membuat form presensi secara online
6.mendokumentasikan kegiatan dan berbagi di media sosial, blogm dan youtube

Peserta diberi tugas untuk menjadi 2x host, 2x presenter dan  2x moderator.Tantangan yang sudah dijalankan sampai hari ini adalah 2x host dan  2x moderator di ruang webex. Artinya masih ada dua tantangan yang belum dilaksanakan yaitu menjadi presenter. Di awal menjalankan tugas sebagai host ada sedikit kepanikan karena tidak bisa mengcopy link absensi online yang sudah dibuat, entah kenapa kursor laptop sulit di gerakan. Situasi yang sedikit menggetarkan jiwa ini terobati ketika ingat bahwa link absensinya pernah di share ke Bu Julaeha guru SMKN 1 Pusakanagara sebagai moderatornya. Situasi Tidak nyaman pun terjadi kembali ketika pertama menjadi moderator. Ketika mau menutup materi tiba-tiba mic nya tidak bisa di klik  untuk menyala. Alhasil suaraku tidak bisa terdengar oleh bapak ibu guru hebat yang mengikuti kegitan. Di bawah kepanikan tersebut saya menulis di ruang chat untuk meminta host Bu Titi guru SMPN 2 Jalan cagak  untuk menutupnya, dan berinteraksi dengan semua peserta melalu ruang caht untuk menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih.

Kendala dalam mengikuiti kegiatan ini untuk saya pribadi  selain dasar IT nya masih lemah, ketenangan hati dan faktor cuaca sangat mempengaruhi, kelancaran dalam mengikuti vicon. Bapak Ibu guru hebat yang mengikuti kegiatan ini saling mendukung dan saling membantu untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan, tentu saja kami diberi instruktur yang membimbing kami dengan sangat baik.

Yuk kita keluar dari zona aman, agar tertantang sehingga kita didorong untuk terus belajar

Terimakasih  SEAMOLEC







Thursday, April 16, 2020

RITA ROSIDAH: GARA-GARA LISANGBIHWA

RITA ROSIDAH: GARA-GARA LISANGBIHWA: Lisangbihwa adalah salah satu komunitas literasi yang ada di Subang yang selama ini memperjuangkan literasi untuk peserta didik. Untuk...

GARA-GARA LISANGBIHWA



Lisangbihwa adalah salah satu komunitas literasi yang ada di Subang yang selama ini memperjuangkan literasi untuk peserta didik. Untuk menunjang keberhasilan literasi ini  Lisangbihwa juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk bapak ibu gurunya. Pelatihan ini dilaksanakan untuk menunjang keterampilan guru untuk membimbing peserta didiknya berliterasi. Pihak Dinas Pendidikan dan pihak dari Perpustakaan daerah Subang pun ikut membantu dan memotivasi gerakan Lisangbihwa ini.
Baru-baru ini Lisangbihwa yang diketuai oleh ibu Arum Handayani,M.Pd dari SMPN 3 Subang melaksanakan kegiatan workshop tentang literasi digital era revolusi 4.0.  Kegiatan ini di dibantu oleh Bapak Toto Wijaksana seorang blogger dan pegiat literasi digital yang begitu handal memberikan materi secara on-line.
Penyampaian materi yang menyangkut digital ini diberikan dengan sangat baik, bahkan membimbing peserta dengan sabar. Selain memberikan materi sang blogger ini pun memberikan challenge yaitu peserta membuat tulisan tentang workshop ini dikaitkan dengan situasi pandemik corona. Karya peserta harus di publish di blog nya masing-masing. Bagi peserta yang tidak  pernah menulis, tentu saja terasa berat. Terbukti dengan tidak semua peserta menulis di blog nya masing-masing.
Menurutku kesulitan menulis bukan karena tidak bisa, tetapi karena tidak pernah meluangkan waktu untuk mencoba menulis. Itulah sebabnya saya mencoba pemikiran itu. Walau pun hasilnya belum memenuhi persyaratan penulisan tetapi Pak Toto Wijaksana ini terus memberikan motivasi, tanpa lelah sang blogger ini dengan semangatnya terus berusaha supaya peserta tumbuh rasa ingin menulis,  begitu pun dengan pengurus Lisangbihwa, Ibu Ai dari SMPN 1 Cibogo, Ibu Eni dari SMPN 2 Subang, Ibu Suci dari SMPN 1 Subang terus berjibaku selalu menyemangati semua peserta yang sekarang masih berkumpul di WA grup peserta litersi 4.0
Gara-gara Lisangbihwa membuat acara ini, sekarang saya sering mampir di blog untuk mengintip tulisan teman-teman dan tentu saja sambil menulis. Sekarang setelah berusaha meluangkan waktu untuk menulis, ternyata menulis itu menyenangkan. Terimakasih Pak Toto yang sudah bersedia menjadi instruktur kami, tetap semangat membimbing para peserta, semoga ilmunya barokah.Amin.
Yuk kita berusaha meluangkan waktu untuk menulis...kumpulkan tulisannya...dan jreng...! wow bisa jadi satu buku...

Monday, April 13, 2020

RITA ROSIDAH: PERANGI COVID-19

RITA ROSIDAH: PERANGI COVID-19: Wabah Virus Corona   sekarang sangat ditakuti sebagian besar kalangan masyarakat Indonesia bahkan di dunia, karena virus ini sangat berbah...

PERANGI COVID-19


Wabah Virus Corona  sekarang sangat ditakuti sebagian besar kalangan masyarakat Indonesia bahkan di dunia, karena virus ini sangat berbahaya. Covid-19 merupakan akronim dari coronavirus disease 2019. Virus yang menyebabkan wabah penyakit ini  bernama SARS-C0V-2 (servare acute respiratory syndrome-coronavirus-2).Update data terakhir 13 April 2020, jam 16.13 WIB, COVID-19 di Indonesia  yang diambil penulis dari kompas.com tanggal 14 April 2020 terkonfirmasi 4.557 +316 kasus, yang dirawat 3.778 , meninggal 399, sembuh 380.
Permerintah Indonesia sedang berusaha melawan covid-19 ini, berbagai cara dilakukan, diantaranya sekarang sedang diberlakukan sosial distancing  yaitu mengurangi aktivitas dan tatap muka dengan orang lain. Sosial distancing  diberlakukan supaya orang-orang tidak keluar rumah karena dikhawatirkan terkena dampak virus yang mematikan. Jika ada kegiatan di luar rumah  yang sangat mendesak maka diusahakan setiap orang berjarak 1 sampai 1,5 meter. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga kalau orang di dekat kita batuk atau bersin. Virus Corona ini bisa hinggap dengan cepat dari cairan tubuh orang yang terinfeksi ke orang yang ada di dekatnya melalui hidung mulut dan mata. Untuk itulah kita diwajibkan untuk memakai masker setiap berinteraksi dengan orang lain atau ketika ke luar rumah. Mari kita ikut berperan aktif membantu pemerintah dalam memerangi covid-19 ini dengan cara yang paling sederhana tapi kunci keberhasilan perang dengan covid-19. Jaga anak-anak dan keluarga kita untuk selalu berada di rumah, dan membimbingnya belajar. Teruslah menjaga kebersihan diri dan keluarga dengan sering mencuci tangan dengan sabun sebelum atau pun sesudah berinteraksi dengan orang lain, serta sebelum memegang mata, hidung dan mulut.
Bersama kita bisa menang dalam perang melawan covid-19 ini. Selamat tinggal Corona selamat datang Ramadhan, semoga kita selalu berada dalam lindungan Alloh SWT.Amin. Tetap semangat.





Sunday, April 12, 2020

GANTI NIAT YUK !



Dunia hingga saat ini masih berhadapan dengan virus pembawa maut yang namanya virus corona, yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Dengan data yang terdampak virus mematikan ini semakin hari grafiknya semakin naik. Hal ini membuat sebagian orang merasa takut yang berlebihan. Penularannya sangat cepat dan mudah, dengan hinggap di kulit manusia, bisa menghantarkan ke kehidupannya lewat hidung, mata dan mulut. Makhluk mikroskopis ini akan menyerang paru-paru.
Lumrah saja kalau orang merasa sangat takut dengan makhluk ganas ini. Dikarenakan wujudnya yang tak terlihat mata, tapi sangat cepat membuat orang yang dihinggapinya terjangkit penyakit corona. Berawal dari batuk, demam, sesak nafas, dan kalau sudah akut bisa kehilangan kesadaran.
Sebetulnya virus ini sangat lemah karena mudah hancur dengan sabun, maka kalau kita tak ingin kena dampak makhluk ini, rajin-rajinlah cuci tangan. Hal yang terpenting adalah sebelum kita memegang daerah mulut, hidung, dan mata wajib cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu.
Penularan penyakit ini sangat cepat sehingga pemerintah mengambil kebijakan social distancing dan physical distancing untuk memutuskan mata rantai kehidupan covid 19 ini, dalam situasi ini jauhkan diri dari ketersinggungan. Semua harus maklum bila tidak bersalaman ketika bertemu supaya kita tidak tertular, tapi adakalanya juga orang merasa tersinggung dengan hal itu.
Untuk mencegah rasa tersinggung itu, yuk kita coba ubah pikiran kita yang tadinya takut tertular menjadi takut menularkan, supaya semua menjaga social distancing dan physical distancing supaya sang virus lenyap, dan kita semua bisa hidup merdeka lagi dengan batasan agama yang dianut dan peraturan yang berlaku di negeri ini. Semoga negeri dan bumi kita terbebas dari virus corona untuk selamanya...amin.

Friday, April 10, 2020


          
             WORKSHOP LITERASI DI BAWAH TEKANAN COVID 19

Lisangbihwa sebagai salah satu komunitas pegiat literasi di Subang, telah berhasil menghimpun karya para bapak ibu guru pegiat literasi sekolah menjadi sebuah buku yang berjudul dari mata air hingga muara, sebagai kompilasi karya guru subang sebagai kiprah lisangbihwa menuju subang jawara. Buku tersebut terkumpul dari hasil pelatihan para guru pegiat literasi sekolah  dari  daerah pantai  sampai perkebunan yang digerakanoleh Lisangbihwa dengan editor ibu Siti Suci Winarni, M.Pd

Untuk meluncurkan buku tersebut Lisangbihwa yang diketuai oleh ibu Arum Handayani mengadakan workshop dan Peluncuran buku karya guru se-Kab Subang bekerjasama dengan KGPJB Regional Subang. Seyogyanya kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2020 di Aula Dinas Kearsipan & Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang dan akan di hadiri oleh bunda literasi kabupaten Subang ibu Hj.Yoyoh Sopiah Ruhimat. dengan model daring dan tatap muka, dengan isi materi Literasi digital era revolusi industri 4.0  dengan pemateri bapak Toto Wijaksana, sebagai penguatan pengembangan gerakan literasi melalui challenge.

Manusia berencana tapi Alloh yang menentukan, rencana yang sudah dipersiapkan dengan baik ternyata tidak bisa dilaksanakan, karena terjadi musibah virus corona yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk memutuskan rantai kehidupan virus corona yang telah banyak memakan korban maka pemerintah membuat kebijakan salah satunya peserta didik belajar di rumah, dan semua lapisan masyarakat  harus melakukan social distancing dan physical distancing.

social distancing dan physical distancing mengharuskan semua orang berjaga jarak, dan dilarang ada perkumpulan banyakorang, untuk itulah kegiatan workshop ini tertunda, tapi hanya kegiatan yang tatap muka saja yang ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena menunggu sampai situasi aman atau ada pengumuman dari pemerintah, sedangkan kegiatan daring atau on line tetap kami lakukan.

Dalam perjalanannya, kegiatan daring ini berjalan dengan sangat baik, karena dipadu oleh moderator yang sangat memotivasi peserta dan dengan sangat sabar mengatur lalu lintas kegiatan supaya tidak macet, begitu pun dengan nara sumber bapak Toto Wijaksana seorang blogger dan pegiatan literasi yang handal dari kabupaten subang, yang dengan sabar dan teliti membimbing peserta untuk bisa membuat blogger.

Tidak semua peserta bisa membuat web blog, tapi Pak Toto tidak pernah putus asa, beliau membantu peserta yang membutuhkan bantuannya sehingga peserta merasa senang dengan pelayanan nara sumber dan para panitia dari Lisangbihwa yang semuanya sangat sabar dan semangat membawa peserta ke dalam materi yang sangat dibutuhkan saat ini, sehingga bisa memberikan energi positif pada para peserta.

Di saat ini para guru harus bisa dan paham IT sehingga dalam kondisi apapun bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, seperti sekarang ini guru dituntut bisa membimbing pembelajaran peserta didik dengan on-line, karena peserta didik belajar di rumah untuk memutuskan rantai covid-19. Semangat semuanya, kita berjuang dari tempatnya masing-masing untuk menjaga keamanan dan kesehatan anak-anak kita, serta membimbing peserta didik kita dari jarak jauh melalui  dunia maya.



CERPEN

  PENGALAMAN ANEH SELAMA UMROH 1. mayat  berjalan di atas kepala Cerita-cerita yang mengejutkan atau yang sedikit aneh kerap terjadi ketika ...