Followers

Tuesday, April 13, 2021

Dasar Kepenulisan.






Pelataihan  ke-3 menulis bersama Om Jay ditemani oleh Ibu Rita Wati,S.Kom yang luar biasa hebat sebagai nara sumber.

Ibu cerdas ini  mulai menulis sejak pandemi setahun lalu . Itulah hikmah pandemi bagi beliau dapat memanfaatkan waktu dengan mengikuti komunitas menulis. Beliaujuga alumni dari Kelas Belajar Menulis Gelombang 10 bersama Om Jay.

4 buku dengan genre yang berbeda membuat Ibu yang menaawan ini jadi banyak belajar tentang kepenulisan. Ditambah lagi Ia juga  menjadi kurator di 3 buku antologi membuatnya semakin banyak belajar tentang keunikan dari masing-masing penulis.

Biasanya banyak orang terkendala sulit untuk  menulis. Misalnya saja;

1. Susah ide.

2. Miskin kosa kata.

3. Sulit merangkai kata.

4. Susah memulai.

5. Bingung mau menulis apa.

6. Tidak percaya diri.

7. Merasa tulisannya jelek.

8. Merasa tulisan tidak layak untuk di baca


kalau kendala seperti itu atau bahkan masih banyak lagi sebaiknya dibuang saja ke laut, ayang harus kita lakukan adalah menulis,menulis dan menulis.

Untuk menulis kita pergunakan dasar penulisan , ingat saja rumus 5W dan 1 H.

        What (apa)

Where (dimana)

When (kapan)

Who (siapa)

Why (mengapa)

How (bagaimana)


Dalam bahasa Indonesia, untuk memudahkan penghapalan ke 6 unsur ini maka dikenal singkatan ADIKSIMBA “Apa DImana Kapan SIapa Mengapa Bagaimana

What : Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian?

Who dalam 5W1H memfasilitasi untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis.

When

Kapan kejadian dari peristiwa yang diceritakan

Where

Dimana kejadian/ peristiwa yang diceritakan

Why

Suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan.

How atau bagaimana

Penggunaan unsur how ini akan membantu pembaca memahami alur cerita

Jika telah terpenuhi ke 6 unsur tersebut maka tulisan kita akan mudah dipahami oleh pembaca.

5W1H itu sudah pedoman dalam membuat tulisan agar informasi yang kita sampaikan jelas, sehingga ketika kita membaca tulisan tersebut tidak ada pertanyaan yang muncul. 

Jika salah satu unsur contoh when/ kapan tidak dimasukkan maka pembaca akan bertanya-tanya ini kejadiannya kapan, jika who yang tidak ada, makin bertanya lagi lah siapa yang dibicarakan.


Biasanya penulis pemula sering melakukan kesalahan. Kesalahan yang sering di lakukan oleh penulis pemula adalah:

1. Penulis pemula sering menulis dengan paragraf panjang-panjang

2.Tanda baca yang sering keliru.

3.Penggunaan kata yang masih banyak salah tidak menggunakan kata baku.

4.Sering ditemukan kata yang tidak efektif.

Jadi kita harus hati-hati dalam menulis harus sering mengedit berulangkali. Bahkan dalam pengeditan sendiri sering muncul gagasan untuk mempercantik atau menambah kalimat menjadi lebih enak dibaca.

Berikut ini tips dari beliau yang dunggah di  http://bit.ly/Tips-Agar-Tulisan-Enak-Dibaca . Dalam tulisannya tersebut ada 7 tips agar tulisan enak dibaca:

1. Banyak membaca

2.Terus berlatih menulis setiap hari

3. Perhatikan paragraf pembuka, isi dan penutup, buatlah semenarik mungkin

4.Perhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

5. Perhatikan kembali dengan SPOK ( Subjek, Predikat,Objek dan Keterangan tempat/waktu )

6. Setelah beres menulis bacalah kembali berulang-ulang minimal 3 kali

7 Perhatikan perbedaan menulis di media online seperti blog, facebook,instagram dan sebagainya.Penulisan di media online kita bisa menggunakan kalimat paragraf pendek-pendek, sedikit kima banyak titik, karena daalam media online kita hanya memilki waktu 3 menit saja untuk memastikan pembaca melanjautakan bacaannya. Jika menulis buku kiataharus mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang benar. Dalam https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f3883d9d541df5e5e09f792/tips-menulis-agar-tulisan-enak-di-baca-dan-pesan-tersampaikan (diunduk 13 April 2021)

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Bagi Penulis Pemula.

1.Penggunaan huruf kapital/ besar
    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh : 
Dia sedang mengikuti pelatihan menulis.
Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis gelombang 18.

Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh :

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: 
Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda.
Allah selalu bersama hamba-Nya.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas,
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh : 
Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.
Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.
Contoh : 
S.H. = Sarjana Hukum
S.Kom. = Sarjana Komputer
Dt.        = Datuk
Tb.        = Tubagus

Penggunaan kata depan di
Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat)
Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata belakang.
Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
Contoh: di sini (tidak bisa diubah jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari), di dirimu (tidak bisa diubah jadi mendirimu).
Kesimpulan di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu terpisah.

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh: 
Alangkah indahnya pemandangan di Nusa Dua!
Ayo belajar!

“Ayo kita pulang Bu!” Rengek Joni pada ibunya.

1 comment:

Pengimbasan BIMTEK

  Guru merupakan garda terdepan aktor terpenting dalam Pendidikan untuk mewujudkan cita-cita Pendidikan Bangsa Indonesia. Untuk itulah guru ...