Merasa lemahnya dalam IT, hati saya selalu ada keinginan untuk terus mempelajarinya, walau pun dengan tertih-tatih terus berusaha berjalan demi bisa melayani peserta didik dalam pembelajaran.
Ketika Pak Eri Teguh guru SMPN 1 Ciasem mengajak untuk ikut program Virtual Coordinator Training ( VCT) Batch 6 yang diselenggarakan oleh SEAMOLEC, tanpa ragu saya menerimanya.dan menyebarluaskannya kembali ke MGMP IPA SMP Kabupaten Subang dan WA grup yang lainnya, dengan harapan ada yang mau ikut kegiatan yang sangat bagus ini.
VCT adalah pelatihan mengelola training online, dengan materi sebagai berikut :
1. Teknik rekutmen peserta online (flyer dan form digital)
2. menulis narasi promosi kegiatanyang menarik
3.mengkreasi room video conference dan mengelola webex
4. teknik menjadi narasumber/presenter, host, dan moderator video conference (vicon)
5.membuat form presensi secara online
6.mendokumentasikan kegiatan dan berbagi di media sosial, blogm dan youtube
Peserta diberi tugas untuk menjadi 2x host, 2x presenter dan 2x moderator.Tantangan yang sudah dijalankan sampai hari ini adalah 2x host dan 2x moderator di ruang webex. Artinya masih ada dua tantangan yang belum dilaksanakan yaitu menjadi presenter. Di awal menjalankan tugas sebagai host ada sedikit kepanikan karena tidak bisa mengcopy link absensi online yang sudah dibuat, entah kenapa kursor laptop sulit di gerakan. Situasi yang sedikit menggetarkan jiwa ini terobati ketika ingat bahwa link absensinya pernah di share ke Bu Julaeha guru SMKN 1 Pusakanagara sebagai moderatornya. Situasi Tidak nyaman pun terjadi kembali ketika pertama menjadi moderator. Ketika mau menutup materi tiba-tiba mic nya tidak bisa di klik untuk menyala. Alhasil suaraku tidak bisa terdengar oleh bapak ibu guru hebat yang mengikuti kegitan. Di bawah kepanikan tersebut saya menulis di ruang chat untuk meminta host Bu Titi guru SMPN 2 Jalan cagak untuk menutupnya, dan berinteraksi dengan semua peserta melalu ruang caht untuk menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih.
Kendala dalam mengikuiti kegiatan ini untuk saya pribadi selain dasar IT nya masih lemah, ketenangan hati dan faktor cuaca sangat mempengaruhi, kelancaran dalam mengikuti vicon. Bapak Ibu guru hebat yang mengikuti kegiatan ini saling mendukung dan saling membantu untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan, tentu saja kami diberi instruktur yang membimbing kami dengan sangat baik.
Yuk kita keluar dari zona aman, agar tertantang sehingga kita didorong untuk terus belajar
Terimakasih SEAMOLEC
Followers
Sunday, April 26, 2020
Thursday, April 16, 2020
RITA ROSIDAH: GARA-GARA LISANGBIHWA
RITA ROSIDAH: GARA-GARA LISANGBIHWA: Lisangbihwa adalah salah satu komunitas literasi yang ada di Subang yang selama ini memperjuangkan literasi untuk peserta didik. Untuk...
GARA-GARA LISANGBIHWA
Lisangbihwa adalah salah satu
komunitas literasi yang ada di Subang yang selama ini memperjuangkan literasi
untuk peserta didik. Untuk menunjang keberhasilan literasi ini Lisangbihwa juga mengadakan pelatihan-pelatihan
untuk bapak ibu gurunya. Pelatihan ini dilaksanakan untuk menunjang keterampilan
guru untuk membimbing peserta didiknya berliterasi. Pihak Dinas Pendidikan dan pihak dari Perpustakaan daerah Subang pun ikut membantu dan memotivasi gerakan Lisangbihwa
ini.
Baru-baru ini Lisangbihwa yang
diketuai oleh ibu Arum Handayani,M.Pd dari SMPN 3 Subang melaksanakan kegiatan
workshop tentang literasi digital era revolusi 4.0. Kegiatan ini di dibantu oleh Bapak Toto
Wijaksana seorang blogger dan pegiat literasi digital yang begitu handal memberikan
materi secara on-line.
Penyampaian materi yang
menyangkut digital ini diberikan dengan sangat baik, bahkan membimbing peserta
dengan sabar. Selain memberikan materi sang blogger ini pun memberikan challenge yaitu peserta membuat tulisan
tentang workshop ini dikaitkan dengan
situasi pandemik corona. Karya peserta harus di publish di blog nya masing-masing. Bagi peserta yang tidak pernah menulis, tentu saja terasa berat.
Terbukti dengan tidak semua peserta menulis di blog nya masing-masing.
Menurutku kesulitan menulis bukan
karena tidak bisa, tetapi karena tidak pernah meluangkan waktu untuk mencoba
menulis. Itulah sebabnya saya mencoba pemikiran itu. Walau pun hasilnya belum
memenuhi persyaratan penulisan tetapi Pak Toto Wijaksana ini terus memberikan motivasi,
tanpa lelah sang blogger ini dengan semangatnya terus berusaha supaya peserta
tumbuh rasa ingin menulis, begitu pun
dengan pengurus Lisangbihwa, Ibu Ai dari SMPN 1 Cibogo, Ibu Eni dari SMPN 2
Subang, Ibu Suci dari SMPN 1 Subang terus berjibaku selalu menyemangati semua
peserta yang sekarang masih berkumpul di WA grup peserta litersi 4.0
Gara-gara Lisangbihwa membuat
acara ini, sekarang saya sering mampir di blog untuk mengintip tulisan
teman-teman dan tentu saja sambil menulis. Sekarang setelah berusaha meluangkan
waktu untuk menulis, ternyata menulis itu menyenangkan. Terimakasih Pak Toto
yang sudah bersedia menjadi instruktur kami, tetap semangat membimbing para
peserta, semoga ilmunya barokah.Amin.
Yuk kita berusaha meluangkan
waktu untuk menulis...kumpulkan tulisannya...dan jreng...! wow bisa jadi satu
buku...
Monday, April 13, 2020
RITA ROSIDAH: PERANGI COVID-19
RITA ROSIDAH: PERANGI COVID-19: Wabah Virus Corona sekarang sangat ditakuti sebagian besar kalangan masyarakat Indonesia bahkan di dunia, karena virus ini sangat berbah...
PERANGI COVID-19
Wabah Virus Corona sekarang sangat ditakuti sebagian besar kalangan
masyarakat Indonesia bahkan di dunia, karena virus ini sangat berbahaya.
Covid-19 merupakan akronim dari coronavirus disease 2019. Virus yang
menyebabkan wabah penyakit ini bernama
SARS-C0V-2 (servare acute respiratory
syndrome-coronavirus-2).Update data terakhir 13 April 2020, jam 16.13 WIB, COVID-19
di Indonesia yang diambil penulis dari
kompas.com tanggal 14 April 2020 terkonfirmasi 4.557 +316 kasus, yang dirawat
3.778 , meninggal 399, sembuh 380.
Permerintah Indonesia
sedang berusaha melawan covid-19 ini, berbagai cara dilakukan, diantaranya
sekarang sedang diberlakukan sosial
distancing yaitu mengurangi
aktivitas dan tatap muka dengan orang lain.
Sosial distancing diberlakukan
supaya orang-orang tidak keluar rumah karena dikhawatirkan terkena dampak virus
yang mematikan. Jika ada kegiatan di luar rumah yang sangat mendesak maka diusahakan setiap
orang berjarak 1 sampai 1,5 meter. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga kalau
orang di dekat kita batuk atau bersin. Virus Corona ini bisa hinggap dengan
cepat dari cairan tubuh orang yang terinfeksi ke orang yang ada di dekatnya
melalui hidung mulut dan mata. Untuk itulah kita diwajibkan untuk memakai
masker setiap berinteraksi dengan orang lain atau ketika ke luar rumah. Mari
kita ikut berperan aktif membantu pemerintah dalam memerangi covid-19 ini
dengan cara yang paling sederhana tapi kunci keberhasilan perang dengan covid-19.
Jaga anak-anak dan keluarga kita untuk selalu berada di rumah, dan
membimbingnya belajar. Teruslah menjaga kebersihan diri dan keluarga dengan
sering mencuci tangan dengan sabun sebelum atau pun sesudah berinteraksi dengan
orang lain, serta sebelum memegang mata, hidung dan mulut.
Bersama kita bisa
menang dalam perang melawan covid-19 ini. Selamat tinggal Corona selamat
datang Ramadhan, semoga kita selalu berada dalam lindungan Alloh SWT.Amin. Tetap
semangat.
Sunday, April 12, 2020
GANTI NIAT YUK !
Dunia hingga saat ini masih berhadapan dengan virus pembawa maut yang namanya virus corona, yang dapat menyerang siapa
saja tanpa pandang bulu. Dengan data yang terdampak virus mematikan ini semakin
hari grafiknya semakin naik. Hal ini membuat sebagian orang merasa takut yang berlebihan.
Penularannya sangat cepat dan mudah, dengan hinggap di kulit manusia, bisa
menghantarkan ke kehidupannya lewat hidung, mata dan mulut. Makhluk mikroskopis
ini akan menyerang paru-paru.
Lumrah saja kalau orang
merasa sangat takut dengan makhluk ganas ini. Dikarenakan wujudnya yang tak
terlihat mata, tapi sangat cepat membuat orang yang dihinggapinya terjangkit
penyakit corona. Berawal dari batuk, demam, sesak nafas, dan kalau sudah akut
bisa kehilangan kesadaran.
Sebetulnya virus ini
sangat lemah karena mudah hancur dengan sabun, maka kalau kita tak ingin kena
dampak makhluk ini, rajin-rajinlah cuci tangan. Hal yang terpenting adalah
sebelum kita memegang daerah mulut, hidung, dan mata wajib cuci tangan dengan
sabun terlebih dahulu.
Penularan penyakit ini
sangat cepat sehingga pemerintah mengambil kebijakan social distancing dan physical
distancing untuk memutuskan mata rantai kehidupan covid 19 ini, dalam
situasi ini jauhkan diri dari ketersinggungan. Semua harus maklum bila tidak
bersalaman ketika bertemu supaya kita tidak tertular, tapi adakalanya juga
orang merasa tersinggung dengan hal itu.
Untuk mencegah rasa
tersinggung itu, yuk kita coba ubah pikiran kita yang tadinya takut tertular
menjadi takut menularkan, supaya semua menjaga social distancing dan physical
distancing supaya sang virus lenyap, dan kita semua bisa hidup merdeka lagi
dengan batasan agama yang dianut dan peraturan yang berlaku di negeri ini.
Semoga negeri dan bumi kita terbebas dari virus corona untuk selamanya...amin.
Friday, April 10, 2020
WORKSHOP LITERASI DI BAWAH TEKANAN COVID 19
Lisangbihwa sebagai
salah satu komunitas pegiat literasi di Subang, telah berhasil menghimpun karya
para bapak ibu guru pegiat literasi sekolah menjadi sebuah buku yang berjudul
dari mata air hingga muara, sebagai kompilasi karya guru subang sebagai kiprah
lisangbihwa menuju subang jawara. Buku tersebut terkumpul dari hasil pelatihan
para guru pegiat literasi sekolah dari daerah pantai sampai perkebunan yang digerakanoleh
Lisangbihwa dengan editor ibu Siti Suci Winarni, M.Pd
Untuk meluncurkan buku
tersebut Lisangbihwa yang diketuai oleh ibu Arum Handayani mengadakan workshop
dan Peluncuran buku karya guru se-Kab Subang bekerjasama dengan KGPJB Regional
Subang. Seyogyanya kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 21 Maret
2020 di Aula Dinas Kearsipan & Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang dan
akan di hadiri oleh bunda literasi kabupaten Subang ibu Hj.Yoyoh Sopiah Ruhimat.
dengan model daring dan tatap muka, dengan isi materi Literasi digital era
revolusi industri 4.0 dengan pemateri
bapak Toto Wijaksana, sebagai penguatan pengembangan gerakan literasi melalui challenge.
Manusia berencana tapi
Alloh yang menentukan, rencana yang sudah dipersiapkan dengan baik ternyata
tidak bisa dilaksanakan, karena terjadi musibah virus corona yang menakutkan
bagi sebagian besar masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk
memutuskan rantai kehidupan virus corona yang telah banyak memakan korban maka
pemerintah membuat kebijakan salah satunya peserta didik belajar di rumah, dan
semua lapisan masyarakat harus melakukan
social distancing dan physical distancing.
social
distancing dan physical
distancing mengharuskan semua orang berjaga jarak, dan dilarang ada
perkumpulan banyakorang, untuk itulah kegiatan workshop ini tertunda, tapi
hanya kegiatan yang tatap muka saja yang ditunda sampai batas waktu yang tidak
ditentukan karena menunggu sampai situasi aman atau ada pengumuman dari pemerintah,
sedangkan kegiatan daring atau on line
tetap kami lakukan.
Dalam perjalanannya,
kegiatan daring ini berjalan dengan sangat baik, karena dipadu oleh moderator
yang sangat memotivasi peserta dan dengan sangat sabar mengatur lalu lintas
kegiatan supaya tidak macet, begitu pun dengan nara sumber bapak Toto Wijaksana
seorang blogger dan pegiatan literasi yang handal dari kabupaten subang, yang
dengan sabar dan teliti membimbing peserta untuk bisa membuat blogger.
Tidak semua peserta
bisa membuat web blog, tapi Pak Toto tidak pernah putus asa, beliau membantu peserta
yang membutuhkan bantuannya sehingga peserta merasa senang dengan pelayanan
nara sumber dan para panitia dari Lisangbihwa yang semuanya sangat sabar dan
semangat membawa peserta ke dalam materi yang sangat dibutuhkan saat ini,
sehingga bisa memberikan energi positif pada para peserta.
Di saat ini para guru
harus bisa dan paham IT sehingga dalam kondisi apapun bisa melaksanakan tugas
dan kewajibannya dengan baik, seperti sekarang ini guru dituntut bisa
membimbing pembelajaran peserta didik dengan on-line, karena peserta didik belajar di rumah untuk memutuskan
rantai covid-19. Semangat semuanya, kita berjuang dari tempatnya masing-masing
untuk menjaga keamanan dan kesehatan anak-anak kita, serta membimbing peserta
didik kita dari jarak jauh melalui dunia
maya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Pengimbasan BIMTEK
Guru merupakan garda terdepan aktor terpenting dalam Pendidikan untuk mewujudkan cita-cita Pendidikan Bangsa Indonesia. Untuk itulah guru ...

-
Dunia hingga saat ini masih berhadapan dengan virus pembawa maut yang namanya virus corona, yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandan...
-
Resume belajar menulis ke-9 Hari Jumat adalah hari pelatihan online bersama om Jay. Pematerinya adalah Ibu Siska. Seperti biasa keg...
-
Tahun ini Indonesia mendapatkan ujian dengan adanya wabah pandemi covid-19. Seluruh masyarakat dihimbau untuk selalu jaga kebersihan, hinda...